Kamis 28-November-2013, seharusnya kami
sedang berada dikampus hari ini mengikuti perkuliahan seperti hari-hari
biasanya. Tapi setelah sampai di kampus saya kemudian mendapat kabar dari Ketua
Tingkat alias keti kalau hari ini tidak ada dosen yang masuk dan artinya kami
libur. Dan hari ini beredar isu kalau di kampus akan ada bentrok, memang sudah
menjadi rahasia umum di lingkungan kampus bahwa setiap hari Senin dan Kamis
kita harus waspada karena entah apa yang mendasarinya bentrok selalu terjadi di
hari Senin dan Kamis mungkin itulah yang menjadi penyebab Dosen memutuskan
untuk tidak masuk demi keamanan kami dan dirinya sendiri karena kondisi kampus
saat ini sedang tidak kondusif.
Sangat miris rasanya melihat suasana
kampus yang seperti ini, tidak ada jaminan keamanan untuk kami padahal tujuan
kami kekampus ini untuk belajar tapi jika situasi dan kondisinya seperti ini
terus bagaimana bisa kami belajar dengan baik?
Dalam bulan ini saja kalau tidak salah
sudah tiga kali terjadi bentrok antar fakultas dan sampai hari ini belum ada
langkah konkret yang diambil pihak kampus untuk mengatasi permasalahan ini, seperti
satu minggu lalu saat terjadi bentrok kebijakan yang diambil oleh pihak kampus
hanya meliburkan aktivitas perkuliahan selama sepekan, dan kebijakana ini
sangat tidak efektif terbukti ketika
aktivitas perkuliahan dimulai kejadian yang sama kembali terulang, bahkan
kondisinya semakin memanas kedua belah pihak yang bertikai kembali saling
serang bukan hanya itu mereka juga merusak bahkan membakar gedung fasilitas
kampus.
Tapi hal ini bukan sepenuhnya
kesalahan pihak kampus yang tidak mampu meredam aksi-aksi anarkis ini, tidak
perlu mencari kambing hitam dari peristiwa ini yang perlu dilakukan adalah
mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini. Sebab jika dibiarkan, permasalahan
ini akan terus berlansung secara berlarut-larut dan akan merugikan lebih banyak
pihak.
Jika aksi anarkis seperti ini media juga
begitu cepat menyebarkannya ke masyarakat. Sikap berlebihan selalu ditunjukkan
para pemburu berita, mereka terlalu mengekspose berita negatif seperti bentrok
ini. Hal-hal negatif memang selalu lebih menarik untuk ditonton dan disebarkan.
Padahal tak bisa dipungkiri bahwa ada banyak kegiatan positif di dalam
lingkungan kampus tapi tidak diliput dan diekspose secara hiperbolis oleh
media. Seakan-akan masyarakat hanya boleh tahu yang jelek-jeleknya saja dari
Universitas kami.
Aksi-aksi bermotif kekerasan ini adalah
perbuatan segelintir orang tapi imbasnya sampai kepada seluruh komponen yang
ada dalam Universitas mulai dari mahasiswa(i), Dosen, dan para petinggi kampus.
Nama baik kampus tercemar, presepsi orang-orang terhadap Universitas dan
mahasiswanya menjadi semakin negatif, sebab bukan kali ini saja terjadi bentrok
di dalam lingkungan kampus. Tahun-tahun sebelumnya juga kejadian serupa sering
terjadi bahkan sudah merenggut nyawa tapi belum ada efek jera.
Yang membuatnya semakin miris adalah kampus
kita terkenal sebagai pencetak guru.
Bukankah aksi-aksi kekerasan seperti ini justru bertentangan dari
karakter seorang guru yang seharusnya menjadi contoh bagi anak-anak didiknya
kelak. Dan kami para mahasiswa baru malah disuguhi tontonan tindakan-tindakan
negatif seperti ini. Tindakan yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang
akademisi. Inikahyang disebut dengan gejolak jiwa muda?
Ada banyak kegiatan positif untuk
menyalurkan gejolak jiwa muda kita. Gejolak ini seharusnya menjadi energi
positif untuk menjadi seorang akademisi yang intelek, kritis, dan bergelimangan
prestasi.
Mahasiswa yang hebat bukan yang paling
kuat melempar batu atau yang paling lihai melepas busur. Tapi mahasiswa yang
hebat adalah mereka yang mampu menorehkan prestasi yang mengangkat derajat
kampus, dan memberikan kemuliaan bagi dirinya dan orang tuanya.
Ingatlah kita semua bersaudara, kita
semua bernaung dalam satu atap Universitas yang sama. Mari
melupakan permusuhan dan merapatkan barisan saling berpegang tangan untuk
bersama-sama menorehkan prestasi untuk mengembalikan citra kampus yang saat ini
sedang tercoreng dan membuktikan kepada orang-orang diluar sana bahwa kita
tidak senegatif yang mereka fikirkan.
JIKA
DAMAI LEBIH INDAH, MENGAPA KITA HARUS MEMILIH ANARKIS DAN RUSUH??????????
Perhatian
: Tulisan ini dibuat tanpa maksud untuk memprovokasi bukan pula karena saya merasa sudah sempurna tapi hanya sebuah curahan
hati. Mohon maaf apabila ada kata yang tidak berkenan dan dapat menyinggung
hati sahabat pembaca. Salam damai ;;)
Tertanda :
Aulia Ahmad