Rabu, 27 November 2013

Catatan seorang Mahasiswa Baru



                Kamis 28-November-2013, seharusnya kami sedang berada dikampus hari ini mengikuti perkuliahan seperti hari-hari biasanya. Tapi setelah sampai di kampus saya kemudian mendapat kabar dari Ketua Tingkat alias keti kalau hari ini tidak ada dosen yang masuk dan artinya kami libur. Dan hari ini beredar isu kalau di kampus akan ada bentrok, memang sudah menjadi rahasia umum di lingkungan kampus bahwa setiap hari Senin dan Kamis kita harus waspada karena entah apa yang mendasarinya bentrok selalu terjadi di hari Senin dan Kamis mungkin itulah yang menjadi penyebab Dosen memutuskan untuk tidak masuk demi keamanan kami dan dirinya sendiri karena kondisi kampus saat ini sedang tidak kondusif.
          Sangat miris rasanya melihat suasana kampus yang seperti ini, tidak ada jaminan keamanan untuk kami padahal tujuan kami kekampus ini untuk belajar tapi jika situasi dan kondisinya seperti ini terus bagaimana bisa kami belajar dengan baik?
          Dalam bulan ini saja kalau tidak salah sudah tiga kali terjadi bentrok antar fakultas dan sampai hari ini belum ada langkah konkret yang diambil pihak kampus untuk mengatasi permasalahan ini, seperti satu minggu lalu saat terjadi bentrok kebijakan yang diambil oleh pihak kampus hanya meliburkan aktivitas perkuliahan selama sepekan, dan kebijakana ini sangat tidak efektif  terbukti ketika aktivitas perkuliahan dimulai kejadian yang sama kembali terulang, bahkan kondisinya semakin memanas kedua belah pihak yang bertikai kembali saling serang bukan hanya itu mereka juga merusak bahkan membakar gedung fasilitas kampus.
          Tapi hal ini bukan sepenuhnya kesalahan pihak kampus yang tidak mampu meredam aksi-aksi anarkis ini, tidak perlu mencari kambing hitam dari peristiwa ini yang perlu dilakukan adalah mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini. Sebab jika dibiarkan, permasalahan ini akan terus berlansung secara berlarut-larut dan akan merugikan lebih banyak pihak.
Jika aksi anarkis seperti ini media juga begitu cepat menyebarkannya ke masyarakat. Sikap berlebihan selalu ditunjukkan para pemburu berita, mereka terlalu mengekspose berita negatif seperti bentrok ini. Hal-hal negatif memang selalu lebih menarik untuk ditonton dan disebarkan. Padahal tak bisa dipungkiri bahwa ada banyak kegiatan positif di dalam lingkungan kampus tapi tidak diliput dan diekspose secara hiperbolis oleh media. Seakan-akan masyarakat hanya boleh tahu yang jelek-jeleknya saja dari Universitas kami.
Aksi-aksi bermotif kekerasan ini adalah perbuatan segelintir orang tapi imbasnya sampai kepada seluruh komponen yang ada dalam Universitas mulai dari mahasiswa(i), Dosen, dan para petinggi kampus. Nama baik kampus tercemar, presepsi orang-orang terhadap Universitas dan mahasiswanya menjadi semakin negatif, sebab bukan kali ini saja terjadi bentrok di dalam lingkungan kampus. Tahun-tahun sebelumnya juga kejadian serupa sering terjadi bahkan sudah merenggut nyawa tapi belum ada efek jera.
Yang membuatnya semakin miris adalah kampus kita terkenal sebagai pencetak guru.  Bukankah aksi-aksi kekerasan seperti ini justru bertentangan dari karakter seorang guru yang seharusnya menjadi contoh bagi anak-anak didiknya kelak. Dan kami para mahasiswa baru malah disuguhi tontonan tindakan-tindakan negatif seperti ini. Tindakan yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang akademisi. Inikahyang disebut dengan gejolak jiwa muda?
          Ada banyak kegiatan positif untuk menyalurkan gejolak jiwa muda kita. Gejolak ini seharusnya menjadi energi positif untuk menjadi seorang akademisi yang intelek, kritis, dan bergelimangan prestasi.
          Mahasiswa yang hebat bukan yang paling kuat melempar batu atau yang paling lihai melepas busur. Tapi mahasiswa yang hebat adalah mereka yang mampu menorehkan prestasi yang mengangkat derajat kampus, dan memberikan kemuliaan bagi dirinya dan orang tuanya.
          Ingatlah kita semua bersaudara, kita semua bernaung dalam satu atap Universitas yang sama. Mari melupakan permusuhan dan merapatkan barisan saling berpegang tangan untuk bersama-sama menorehkan prestasi untuk mengembalikan citra kampus yang saat ini sedang tercoreng dan membuktikan kepada orang-orang diluar sana bahwa kita tidak senegatif yang mereka fikirkan.

JIKA DAMAI LEBIH INDAH, MENGAPA KITA HARUS MEMILIH ANARKIS DAN RUSUH??????????

Perhatian : Tulisan ini dibuat tanpa maksud untuk memprovokasi bukan pula karena saya merasa sudah sempurna tapi hanya sebuah curahan hati. Mohon maaf apabila ada kata yang tidak berkenan dan dapat menyinggung hati sahabat pembaca. Salam damai ;;)

                                                                                                                                 
                                                                                                     Tertanda :
                                                                           Aulia Ahmad